head

Arsip Blog

Senin, 17 Januari 2011

Mitos yang Menyebabkan Rambut Sering Rontok

Kondisi rambut bergantung pada bagaiamana cara kita menjaga agar rambut tetap dalam keadaan sehat dan tidak rontok ataupu berketombe. Ketahui fakta yang benar seputar rambut dan hindari kepercayaan berlebihan terhadap mitos yang kerap beredar.

Mitos: Pria lebih mudah botak
Alaminya, kita kehilangan 40-120 helai rambut setiap hari. Menurut Marc Avram, MD, seorang pakar transplantasi rambut di Manhattan, seiring dengan pertambahan usia, rambut kita kian menipis. Sekitar 30 persen wanita akan mengalaminya menjelang usia 50 tahun. Pada pria, kerontokan rambut terlihat lebih jelas (karena terjadi di daerah dekat dahi). "Sementara pada wanita, kerontokan sering terjadi di bagian puncak kepala," ungkap George Cotsarelis, Asisten Profesor di bidang Dermatologi, sekaligus Direktur Hair and Scalp Clinic di University of Pennsylvania.

Mitos: Faktor genetik sangat berperan penting
Benar. Namun, tak seperti yang sering beredar di masyarakat, yang menentukan gen botak bukanlah dari garis keturunan ayah saja. "Jika ada salah satu anggota keluarga kita yang botak, berarti kita juga memiliki 'bakat' yang sama," kata Cotsarelis. "Sebaliknya, apabila kita terlahir di keluarga yang berambut tebal, otomatis risiko kita untuk mengalami penipisan rambut jadi kecil."

Mitos: Pilihan makanan yang salah bisa memicu kerontokan rambut
Benar, pola makan termasuk salah satu faktor yang perlu diwaspadai. Pada penelitian oleh Dr Hugh Rushton, profesor dari Portsmouth University, ditemukan hubungan antara tipisnya rambut dan asupan zat besi serta asam amino lysine. Sebanyak 90 persen wanita yang berambut tipis ternyata mengalami kekurangan dua zat di atas. Lysine dapat membantu menyalurkan zat besi, untuk mendukung proses metabolisme tubuh. Apabila kadar kedua zat ini rendah, maka tubuh akan mengambil cadangan lysine yang terdapat di folikel rambut. Maka dari itu, penuhi kadar lysine dengan mengonsumsi daging, ikan, dan telur.

Mitos: Rambut yang diwarnai lebih rentan terhadap kerontokan
Fakta: Mewarnai atau meluruskan rambut boleh dilakukan sejauh tidak menyakitkan kulit kepala. "Apabila kita merasa kesakitan saat perawatan ini dilakukan, itu berarti folikel rambut rusak," ungkap Cotsarelis. Sementara itu, hair extension tidak disarankan karena menimbulkan kerusakan permanen pada folikel. Akibatnya, dalam beberapa tahun ke depan, rambut semakin menipis. Kita bisa menenangkan batang rambut dari proses pewarnaan dengan produk perawatan yang tepat. Tak hanya menutrisi batang rambut, tetapi proses itu juga membuat warna rambut berkilau. Coba: Kerastase Masque Chroma Riche, masker rambut dengan vitamin E dan UV filter.
sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

iklan