head

Arsip Blog

Jumat, 21 Januari 2011

DZIKIR DAN DO’A

“Wahai orang-orang yang beriman! Ingat-lah kepada Allah, dengan mengingat (nama-Nya) sebanyak-banyaknya,dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang.” (al-Ahzah; 41 – 42 )
Pernahkah anda berdo’a?.Mari meluangkan waktu untuk bertanya pada diri.Disaat apa kita memanjatkan do’a?.Sebagian besar manusia berdoa jika merasa tak berdaya.TUHAN disebut pada saat kita tak berdaya.
Manusia sering berdo’a apabila dirinya merasa tak menemukan jalan keluar, ketika menghadapi problem hidup.Akal fikirannya tak mampu menemukann jalan keluar,maka berucaplah mulutnya: “TUHAN bisikan jalan yang harus kutempuh agar persoalan ini selesai.Itulah Doa ;permohonan hamba kepada Allah yang diucapkan lisan maupun hatinya.
Setelah membangun komunikasi dengan Allah yaitu dengan sholat,selanjutnya marilah membangun jalinan cinta kasih dengn Allah.Meminta pertolongan akan lebih diterima jika ada hubngan cinta kasih dengan yang diminta pertolongannya.Demikianlah agar kita diberi pertolongan Allah maka jalinlah cinta kasih yang mesra dengan Allah.

Zikir dan Do’a adalah sarana membangun cinta dengan Allah.Bila kemesraan dengan Allah terjalin maka lahirlah hamba yang selalu mengingat dan diingat Allah.
Pada gilirannya Pertolongan akan mudah datang pada diri kita.dan inilah salah satu buah dari zikir dan do’a.
Melafalkan al asma’, sifat sifat atau perbuatan Allah dan bermunajat serta taqarub (mendekatkan diri ) KepadaNya adalah termasuk dzikir.
Do’a adalah Memohon pertolongan melalui nama nama dan sifat sifat Allah yang agung.Asma’ul husna sering disebut agar doa itu terwujud atau untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan dunia, akhirat atau persoalan lain.
Kedudukan dzikir lebih tinggi dan lebih agung derajadnya dari do’a,Karena dzikir tidak mengandung permintaan Hamba kepada Allah, kandungan dalam dzikir adalah mengagungkan,memuliakan ,mensucikan Allah, tujuannya adalah seperti difirmankan Allah :”Karena itu ingatlah kamu kepadaKU,niscaya AKU ingat kepadamu.” Dan tentang do’a Allah berfirman : “ Berdo’alah kepadaKU,,niscaya akan Kuperkenankan bagimu “.
Subtansi dari do’a dan rahasia diperkenankan Doa itu oleh Allah swt adalah DZIKIR.Sehingga doa yang tidak disertai dzikir seperti seorang yang memberikan barang persembahan yang sedikit,maka imbalanya juga sedikit.
Pengantar sampainya do’a ke langit (Allah ) adalah dzikir ,sarana itulah yang melambungkan ucapan hamba ke Singgasana Allah.maka sertailah dzikr dalam do’a kita.Dengan asma asma Allah yang suci pintu langit diketuk dan terbuka,seperti disabdakan Muhammad SAW : “Kunci kunci langit itu adalah uacapan :LA ILAAHA ILLA ALLAH (tidak ada Tuhan selain Allah ).
Semua do’a yang diriwayatkan dari Imam ahli bait yang suci Alaihissalam dimulai dengan dzikir,baik itu tasbih tahmid maupun penyucian sifat sifat negatif terhadap Allah,atau menyifatiNya dengan sifat sifat yang sempurna dan nama nama Allah yang terbaik (as maullah al husna,setelah itu baru mulai berdo’aatau memohon suatu kebutuhan (‘Adur, 1995, hal. 48)
Makna Dzikir
Dzikir diartikan ;mengingat,menyebut, dan mengenang Allah kata ini berasal dari bahasa arab dzikr.Pengertian Dzikir ada dua ;pengertian umum dan pengertian khusus. (Dewan Redaksi Ensiklopedia Tasawuf, 2008)
Secara umum Dzikir adalah beriman kepada Allah,mengucapkan syahadat,mematuhi dan melaksanakan ajaranNya dengan baik.jadi orang yang mengucapkan syahadat berarti ahli dzikir,kelompok yang berzikir kepada Allah.
Pengertian kedua zikir berarti mengucapkan kalimat tayyibah yaitu kalimat yang indah dan atau ungkapan zikir tertentu.Juga menghadirkan Allah dalam hati sanubari kita.Jadi dzikir dalam pengertian khusus ada dua yaitu mengucapkan kalimat tasyyibah ini disebut dzikir Lisan dan menghadirkan Allah dalam diri ini disebut DZIKIR KALBU.
Dalam praktek dzikir lisan diamalkan setelah shalat fardlu,,atau di tempat dan waktu tertentu.baik oleh perorangan maupun bersama sama.Sering kita lihat dilakukan oleh kelompok tertentu disebuah mesjid atau ditempat umum.dzikir model ini disebut istighatsah.
Kalimat tayyibat yang diucapkan ahli dzikir bersumber dari kitb suci Al qur’an dan sunah nabi;
1. Tahlil : “Laa illaha illa Allah”( tidak ada Tuhan selin Allah ) biasanya diucapkan dengan bilangan tertentu.
2. Takbir: “ Allahu Akbar “ (Allah maha Besar)
3. Tasbih : “Subhana Allah “(maha suci Allah )
4. Tahmid : “ Al hamdulillah “ ( segala puji kepunyaan Allah )
5. Istighfar : “ Astaghfir Allah “ (aku mohon ampun pada Allah)
6. Hawqallah : “ Laa khaula wa laa quwwata illa bi Allah “ ( tiada daya kekuatan kecuali dari daya kekuatan Allah )
7. Basmallah : “Bismi Allah arrahman arrahiim” ( dengan nama Allah yang pengasih lagi penyanyang ).
8. Ungkapan dzikir dari ayat Al qur’an sebagian maupun seluruhnya.
9. Menyebut asmaul Husna : nama nama Allah yang agung dan mulia seperti ya qayyum.ya quwwiyyu dll

Tahapan berzikir

Dzikir yag sebenarnya bukanlah sekedar mengucapkan rangkaian kata saja, tetapi hendaklah dengan kehadiran Allah dalam hati.tentu saja hal itu tidaklah mudah.Dengan hati tulus dan ikhlas dan perjuangan yang terus menerus insyaallah dzikir yang kita amalkan makin lama makin baik dengan demikian pancaran cahaya illahi akan kita rasakan sedikit demi sedikit.
Insyaallah permintaan tolong dari seoarang hamba yang tak berdaya akan melambung ke arasy dengan daya dorong dzikir yang baik.Metode yang di sampaikan syeikh ‘Athaillah menurut penulis cukup sederhana terutama bagi pemula yang benar benar ingin mengamalkan dzikir secara bertahap.
Syeikh ibn ‘Athaillah rahimaullah menyebutkan,mengamalkan dzikir melalui tahapan tahapan sebagai berikut :
1. Menurut beliau ini yang biasa dilakukan Oleh Abu Bakar al Shidiq r.a yang diterima dari beberapa syeikh yang telah mencapai hakekat.Membaca shalawat kepada nabi Muhammad saw,perantara antara kita dengan Allah swt.Seolah tahapan ini adalah tahapan penyucian hati.Nafsu syhwat cenderung mengarahkan keburukan,membisikan kebatilan,sehingga qalbu mengarah kelalaian kepada Allah swt.Shalawat adalah pencuci dari kotoran dan endapan kegelapan qalbu.dengan demikian warid dari dzikir ini menjadikan qalbu terang bersih seperti cermin yang mudah menangkap isyarat gaib.Nabiullah Muhammad saw bersabda : “Membaca Shalawat atas aku adalah cahaya dan penghapus segala kotoran”. Dalam hadis lain beliau bersabda:”Kalbu kaum beriman menjadi bersih dan tercuci dari segala karat dengan bershalawat kepadaku. Oleh karena itu memulai dzikir hendaklah membaca shalawat.Dengan membaca shalawat berarti mengingat Allah dan sekaligus mengingat rosulNya.Hal itu diriwayatkan bahwa suatu ketika Allah berfirman kepada Nabiullah :”Wahai Muhammad kujadikan dzikir kepadamu sebagai bagian berdzikir kapadaKu.Siapa mencintaimu berarti telah mencintaiKu.” Orang yang membaca shalawat sebenarnya juga telah berdzikir meyebut Allah,yakni saat ia membaca :Allahumma ( ya Allah).Amalkan dzikir ini terus menerus terutama sehabis shalat fardu,khususnya sehabis shalat maghrib dan subuh.Engkau akan merasakan sesuatu yang baru dalam qalbumu.
2. Apabila tahap pertama telah engkau rasakan sehingga hatimu menjadi teguh dengan Allah,Keyakinanmu semakin kuat maka, selain shalawat sertailah membaca dzikir nafy dan itsbat yaitu bacaan ;”La ilaha illa allah Muhammad Raosul Allah” (tiada Tuhan selain Allah,Muhammad utusan Allah)..Tetapi apabila engkau belum merasakan cahaya salawat tersebut terus kanlah membaca salawat saja.itu pertanda emgakau belum kuat dengan dzikir selanjutnya,
3. Apabila hasil kedua dzikir tersebut sudah tampak maka lanjutkan dengan dzikir tansih; dzikir mensucikan Allah membaca : Subhana allahi al’a
4. Selanjutnya bila ketiga tahap telah engkau lalui dan merasakan hasilnya maka lanjutkan dzikir dengan lafal “Allah”.dzilkr tunggal ini amalkan dengan konsisten,dan jangan meninggalkan dzikir kepada nabiullah saw.hal itu karena Ia merupakan kunci ke semua pintu illahi dengan izinNya.
Kita patut mencoba dzikir secara bertahap ini,saya kira tidak terlalu sulit.Itulah tahapan dzikir yang dianjurkan syeikh Ibn ‘Atha’illah rohima ullah.
Waktu dzikir
Mengingat Allah seharusnya disetiap saat dan dimanapun kita berada.Jadi dzikir tidak memiliki waktu tertentu ,setiap kjeadian dan waktu seorang mukmin tidak pernah kosong dari mengingat Allah,FirmanNya :”Hai orang orang yang beriman,berdzikirlah (dengan menyebut nama)Allah dzikir yang sebanyak banyaknya.Dan Bertasbihlah kepadaNya di waktu pagi dan petang”(QS 33:41 – 42)
Didalam hati orang yang berdzikir akan selalu tumbuh kesadaran tentang hidup dan penghidupan yang berubah ubah keadaanya.Apapun keadaanya dalam hidup ini seluruhnya dibawah pengawasan dan kekuasaan Allah swt.Musibah,kesusahan ataupun kebahagiaan selalu dalam kendali dan perhitungan yang cermat Oleh Yang maha memiliki.
Meskipun dzikir tak ditentukan waktunya,tetapi ada waktu waktu tertentu yang memilili nilai spiritual lebih dibandingkan dengan waktu lainya,maka dianjurkan untuk berdzikir

Memahami dan menyikapi DO’A

Doa adalah ungkapan ketidak berdayaan terhadap semua masalah,Pada umumnya,orang memakai senjata berdoa saat tiada jalan lagi yang bisa ditempuh dalam menghadapi persoalan.Berdoa adalah jalan keluar dari suatu kesulitan.dengan berdoa kita akan merasa beban kesulitan menjadi lebih ringan,seolah ada tangan yang ikut mengangkat beban.
Dalam surat al Mu’min Allah berfirman :”Berdo’alah kepadaKu,akan kuperkenankan…..”renugkan sejenak firman ini betapa kasih dan pemurahnya Allah,memberikan khabar untuk berdo’a dan Dia menjamin bahwa do’anya akan dipenuhi permintaanya.Janji Allah ini sangat lembut tidak akan dipahami tanpa keimanan kepadaNya.
Sering kita telah melakukan doa,memanjatkan sunguh sungguh dan penuh kepsrahan,tetapi kenapa tidak terkabul?,Apakah Allah mengingkari janjiNya?Subhana Allah,Allah maha suci dan tak kan pernah ingkar janji.hanya orang orang tertutup hatinya yang mengatakan Allah ingkar janji.
Dengan lembut dan sejuk syeikh Ibn ‘Atha’illah as Sakandari (semoga Allah merahmati) menasihati :janganlah lambatnya pengabulan do’a do’amu menyebabkanmu putus asa,Dia memberi jaminan terkabulnya do’amu dengan kehendakNya bukan dengan kehendakmu,DIA mengabulakn diwaktu yang Allah Inginkan bukan waktu yang kau kehendaki.
Do’a adalah permintaan yang disertai etika seorang hamba terhadap Tuhannya.Jadi yang mengabukan doa adalah yang menjadi sumber keberadaan sesuatu,yang maha memiliki semua hal putus asa berarti putus pengharapan’
Allah menjamin akan mengabulakan do’a untuk kebaikan dunia dan akhirat hambaNya.Oleh karena itu,karena Allah sayang kepadamu sehingga kadang doa(permintaamu)ditunda,karena yang kau minta tidak layak untuk kebaiakan dirimu.
Terkadang Allah mengabulkan dan menetapkan,mengganti permintaan kita dengan hal yang lebih maslahat dan bermanfaat bagi dirikita.Dia memberikan diwaktu yang Dia kehendaki bukan yangnkita kehendaki,saat lain Allah menunda permintaan unuk kemudian diberikn di akhirat nati.
Rosulullah saw bersabda:”Tidaklah orang yang berdo’a kecuali di berada diantara tiga kedaan;dipercepat terkabulnya permintaan;pahalanya disimpan untuknya,atau dihilangkan kejelekan yang setara dengan permintaanya.
Jadikan do’a sebagai ibadah bukan untuk meminta sesuatu.berdoa karena Allah memerintahkan kita untuk berdoa.Jika dihati terbsit mencari sesutu kemudian kita memnta sesuatu dan waktu terkabulnya terlambat jangan bimbang janji Allah.Dia telah berfirman:Berdo’alah kepada KU,niscaya akan Kukabulkan untukmu (qsal mukmin :60).
Do’a Essensial

Untuk mewujudkan hidup dn kehidupan yang istiqamah (lurus)
Qanaah(menerima dengan ikhlas pemberian Allah)
Mawadah(saling asih mengasishi) dan
Rahmah(mandapat karunia Allah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

iklan